Jumat, 22 Mei 2015

ULASAN MENGENAI INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN BAHAN BAKU YANG DI TERAPKAN PADA PT. INDOFOOD – SUKSES MAKMUR


SUMBER TERKAIT : Imelda Yuli Yanti Fransiska. Skripsi. 2009. Inventory Control dan Perencanaan Bahan Baku di Industri Manufakturing pada PT. Indofood – Sukses Makmur. Universitas Sumatera Utara. Medan. Berikut ini merupakan ulasan mengenai inventory dan perencanaan bahan baku terkait dengan PT. Indofood – Sukses Makmur. Ulasan ini bertujuan untuk mengetahui inventory control dan perencanaan bahan baku yang dipakai dalam industri manufaktur. Indofood sebagai perusahaan besar senantiasa responsif terhadap tuntutan perdagangan global agar produknya berdaya saing tinggi, mengantisipasi masyarakat yang dinamis dan kreatif, terutama dalam konteks orientasi konsumen yang tidak lagi pada harga produk yang murah dan bermutu, tetapi juga produk yang dihasilkan berkualitas baik. Oleh sebab itu, digunakan metode kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang dengan metode peramalan, menetapkan jumlah bahan baku yang harus dipesan dan interval waktu pemesanan optimal menggunakan metode FOI dan FOQ, dan menetapkan safety stock yang optimal. PT. Indofood – Sukses Makmur menganggap bahwa untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan pasar PT. Indofood – Sukses Makmur yang mana bahan baku meupaka hal yang sangat penting dalam proses produksi itu. Oleh sebab itu, PT. Indofood – Sukses Makmur perlu menentukan kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang dengan metode peramalan, menetapkan jumlah bahan baku yang harus dipesan dan interval waktu pemesanan optimal menggunakan metode FOI dan FOQ, dan menetapkan safety stock yang optimal. Selain itu, PT. Indofood – Sukses Makmur juga harus menerapkan peramalan permintaan produk makanan dengan metode Dekomposisi yang menguraikan semua data dari Deret Berkala (Time Series). Deret Berkala adalah himpunan yang dihasilkan dalam rentang waktu yang sama untuk jangka waktu tertentu. Data historis dianalisa untuk mengidentifikasikan komponen-komponen yang berhubungan yang mempengaruhi variabel yang diramalkan. Dengan mempelajari bagaimana variabel berubah dari waktu ke waktu suatu hubungan antara waktu dan permintaan (demand) akan dapat diformulasikan dan digunakan untuk memprediksi tingkat permintaan (demand) yang akan datang. Tahap selanjutnya PT. Indofood – Sukses Makmur dari hasil peramalan tersebut maka diketahui kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan mendatang, kemudian dapat ditentukan berapa jumlah pemesanan optimal yang harus dipesan dan kapan akan dipesan dengan menggunakan metode Metode Fixed Order Quantity (FOQ) dan Fixed Order Interval (FOI). Bahan baku produk makanan yang diteliti adalah bahan baku tepung terigu. Data permintaan yang diambil adalah data periode Januari 2007 sampai Desember 2008 dengan asumsi permintaan akan produk berlangsung secara kontinu serta bahan baku yang dipesan datang sekaligus dari supplier. Upaya ini diharapkan agar produksi dan permintaan pasar PT. Indofood – Sukses Makmur dan visi serta misi dari PT. Indofood – Sukses Makmur. Ulasan diatas merupakan salah satu bentuk tugas etika profesi mengenai inventory control dan perencanaan bahan baku yang dipakai dalam sebuah perusahaan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam ulasan yang saya susun ini. Saya sangat berterimakasih kepada penulis yang mengangkat judul tersebut. Sekian ulasan dari saya mengenai standar teknik dari perusahaan. Terimakasih.

Selasa, 21 April 2015

Tugas 2

1.          Apa arti titel sarjana buat anda?

Ada beberapa poin yang secara khusus saya sebutkan sebagai arti dari gelar sarjana yang nantinya saya dapatkan. Arti gelar sarjana bagi saya adalah sebagai berikut ini:

a.  Pengakuan yang didapatkan secara akademis. Dari sisi, keilmuan, saya dinyatakan sukses ataupun lulus dalam meraih ilmu Teknik nantinya sebagaimana yang seharusnya saya capai dimana itu diakui secara akademis oleh Universitas. Dari sisi teknis, saya dianggap mempunyai fondasi yang kuat untuk nantinya mendalami bidang Teknik di masyarakat. Entah ingin melanjutkan ke jenjang selajutnya yaitu S2 di bidang yang sesuai dengan kemampuan yang saya minat atau ingin berkecimpung di dunia kerja sesuai dengan gelar Teknik yang didapatkan tadi.

b.   Kedewasaan Mental. Empat tahun berada di universitas, tentunya mengartikan bahwa umur kita bertambah sebanyak empat tahun sejak terakhir lulus dari masa SMA dahulu. Tentu, dalam proses menjelang ke empat tahun ini, saya banyak mendapatkan pelajaran yang bukan hanya akademis, tetapi juga kehidupan yang akhirnya mendewasakan diri yang ada di dalam mental saya. Sebut saja beberapa hal praktis, seperti: semangat juang yang tinggi, bangkit dari kegagalan, mental untuk menjadi pemenang ataupun terbaik, dan lain sebagainya.

c.  Kedewasaan Rohani. Empat tahun berada di Universitas, saya mengalami banyak sekali liku-liku yang ada pada kehidupan rohani saya. Banyak jatuh bangun dan pertobatan pun terjadi. Di sini, saya juga sempat mengambil komitmen untuk sungguh-sungguh berubah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Menjalankan kehidupan yang dilandaskan atas dasar Islam yang memang masih jauh dan saya menyadiri memang di umur masa muda ini, semoga kedewasaaan akan rohani nantinya menjadi lebih baik lagi.

d.  Pengalaman-pengalaman Lain. Pengalaman lain yang dimaksud disini tidak dapat disebutkan satu per satu, karena pengalaman ini mencakup banyak hal, seperti pengalaman organisasi baik di lingkungan kampus maupun di lingkungan rumah, sosialisasi terhadap teman sekitar, dan lain sebagainya.

Jadi, gelar Sarjana Teknik yang sebentar lagi didapatkan bagi saya bukan hanya soal pengakuan akademis, tetapi sebagai persiapan untuk menghadapi dunia nyata nantinya. Para sarjana di didik untuk siap terjun ke masyarakat dengan kemampuan belajar secara mandiri yang baik. Hal ini tentunya hal yang paling penting dan juga modal untuk terjun di masyarakat nantinya.




2.          Apa arti kejujuran buat hidup anda?


         Menurut saya kejujuran adalah melakukan tindakan sesuai dengan hati nurani dengan kebenaran yang ada pada hati nurani anda. Akan tetapi kejujuran sangat sulit untuk dilakukan. Karena kejujuran membawa suatu konsekuensi pada diri kita. Konsekuensi harus dilaksanakan apa pun situasi dan kondisinya. Jujur memang mudah untuk dibicarakan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan sehingga kejujuran saat ini sangat langka untuk ditemukan pada diri kita sendiri maupun dapat dilihat di sekeliling kita baik dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa di jaman sekarang ini. Meskipun banyak menganggap kejujuran ini sudah sulit untuk ditemukan, masih banyak juga orang-orang yang sebenarnya jujur dan memang harus diberikan apresiasi dalam hidupnya. Oleh karena itu kejujuran memang sudah seharusnya diajarkan kepada diri kita dari sejak lahir dimana itu diperkuat lagi dengan pembelajaran agama agar kita merasa takut untuk melakukan suatu hal dan bisa melilih apakah hal yang akan kita lakukan itu baik atau buruk buat kita nanti ke depannya. Mulai dari sekarang mulailah memang berusaha jujur pada diri kita sendiri, jujur kepada orang lain, masyarakat sekitar, dan lain sebagainya agar hidup kita menjadi tenang dan nyaman. Semoga suatu saat negara Indonesia akan dipenuhi oleh orang jujur adan negara tercinta Indonesia menjadi negara maju.

Minggu, 15 Maret 2015

Etika Profesi




TUGAS
 ETIKA PROFESI


Disusun Oleh:


Nama               :  Wahyu Eko Santoso        
NPM               :   37411321
Kelas               :   4ID04
                                     


UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2015

       1.     Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
       2.     Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa) ?
       3.     Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?

Jawaban
1. Jurusan Teknik Industri bertujuan membentuk sarjana berkemampuan tinggi dalam perencanaan, penyusunan fisik, perbaikan, dan pengoperasian sistem-sistem integral yang teridri dari manusia, peralatan, bahan-bahan, uang informasi dan energi. Bidang keahlian Teknik Industri terdiri dari Teknik Industri dan Manajemen Industri. Kedua keahlian tersebut sama-sama memerlukan dasar yang kuat dalam prinsip dan metoda kerekayasaan maupun sistem integral dan didasari pula dengan pengetahuan dan keterampilan dari fisika, matematika dan ilmu sosial. Bidang keahlian teknik industri lebih dititikberatkan pada aspek peralatan dan informasi, dengan memeperhatikan aspek manusai, material dan energi (perancangan produktivitas, efisiensi dari sistem integral) dan sedangkan bidang keahlian manajemen industri lebih kepada bertitik beratkan pada aspek manusia dan informasi, dengan memeperhatikan material, peralatan dan energi (manajemen, operasi dan dinamika dari sistem integral). 
    Contoh Lapangan Pekerjaan:
    - Industri jasa: Konsultan, Perbankan negri maupun swasta, Telekomunikasi, Perdagangan,Teknologi     dan sistem informasi, dan lain sebagainya. 
    - Industri Manufaktur: Industri logam, kimia, otomotif, garment, tekstil, furniture, dan lain sebagainya.




2.  Dengki - Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut.


     Iri Hati - Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rezeki dan nikmat yang diperolehi oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya.
        
     Buruk Sangka – Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.


     Sombong - Kesombongan yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain.


     Fitnah - Fitnah adalah sesuatu yang menjelek-jelekan, menodai, menipu atau membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan.
    
     Khianat - Khianat adalah sikap tidak bertanggung jawab atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya.
  
     Hasut - Hasut adalah sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar marah orang tersebut meluap dengan tujuan dapat memecahbelahkan persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antara sesama.







3.  Tidak disiplin

     Salah satu tanda umum dari sikap yang tidak profesional. Ini adalah termasuk menghabiskan berjam-jam berbicara di ponsel atau bergosip tentang orang lain di tempat kerja.


     Tidak disipin dengan peraturan
     Orang yang menyalahi aturan kerja dikatakan tidak beretika karena dia tidak menaati peraturan yang telah disepakati sebelumnya.


     Subyektif
     Orang yang bersikap subyektif dalam sebuah lingkungan profesional dianggap tidak beretika, karena seharusnya yang diterapkan dalam sebuah lingkungan profesional adalah sikap obyektif.


     Mengganggu pekerjaan lain
     Terlibat dalam fitnah tentang orang lain, melukai pekerjaan orang lain, dan lain sebagainya.

   
     Terlalu banyak bicara diluar konteks pekerjaan
     Membahas terlalu banyak tentang kehidupan pribadi dengan rekan-rekan selama jam kerja juga tidak diharapkan dari karyawan. Hal ini juga dapat menjelaskan penyebaran negatif dalam lingkungan kerja.