SUMBER TERKAIT : Imelda Yuli Yanti
Fransiska. Skripsi. 2009. Inventory Control dan Perencanaan Bahan Baku di
Industri Manufakturing pada PT. Indofood – Sukses Makmur. Universitas Sumatera
Utara. Medan. Berikut ini merupakan ulasan mengenai inventory dan perencanaan
bahan baku terkait dengan PT. Indofood – Sukses Makmur. Ulasan ini bertujuan
untuk mengetahui inventory control dan perencanaan bahan baku yang dipakai
dalam industri manufaktur. Indofood sebagai perusahaan besar senantiasa
responsif terhadap tuntutan perdagangan global agar produknya berdaya saing
tinggi, mengantisipasi masyarakat yang dinamis dan kreatif, terutama dalam
konteks orientasi konsumen yang tidak lagi pada harga produk yang murah dan
bermutu, tetapi juga produk yang dihasilkan berkualitas baik. Oleh sebab itu,
digunakan metode kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang dengan metode
peramalan, menetapkan jumlah bahan baku yang harus dipesan dan interval waktu
pemesanan optimal menggunakan metode FOI dan FOQ, dan menetapkan safety stock
yang optimal. PT. Indofood – Sukses Makmur
menganggap bahwa untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan antara produksi
dan permintaan pasar PT. Indofood – Sukses Makmur yang mana bahan baku meupaka
hal yang sangat penting dalam proses produksi itu. Oleh sebab itu, PT. Indofood
– Sukses Makmur perlu menentukan kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang
dengan metode peramalan, menetapkan jumlah bahan baku yang harus dipesan dan
interval waktu pemesanan optimal menggunakan metode FOI dan FOQ, dan menetapkan
safety stock yang optimal. Selain itu, PT. Indofood – Sukses Makmur juga harus
menerapkan peramalan permintaan produk makanan dengan metode Dekomposisi yang
menguraikan semua data dari Deret Berkala (Time Series). Deret Berkala
adalah himpunan yang dihasilkan dalam rentang waktu yang sama untuk jangka
waktu tertentu. Data historis dianalisa untuk mengidentifikasikan
komponen-komponen yang berhubungan yang mempengaruhi variabel yang diramalkan.
Dengan mempelajari bagaimana variabel berubah dari waktu ke waktu suatu
hubungan antara waktu dan permintaan (demand) akan dapat diformulasikan
dan digunakan untuk memprediksi tingkat permintaan (demand) yang akan
datang. Tahap selanjutnya PT. Indofood – Sukses Makmur dari hasil peramalan
tersebut maka diketahui kebutuhan bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan
untuk jangka waktu 12 bulan mendatang, kemudian dapat ditentukan berapa jumlah
pemesanan optimal yang harus dipesan dan kapan akan dipesan dengan menggunakan
metode Metode Fixed Order Quantity (FOQ) dan Fixed Order Interval (FOI).
Bahan baku produk makanan yang diteliti adalah bahan baku tepung terigu. Data
permintaan yang diambil adalah data periode Januari 2007 sampai Desember 2008
dengan asumsi permintaan akan produk berlangsung secara kontinu serta bahan
baku yang dipesan datang sekaligus dari supplier. Upaya ini diharapkan agar
produksi dan permintaan pasar PT. Indofood – Sukses Makmur dan visi serta misi
dari PT. Indofood – Sukses Makmur. Ulasan diatas merupakan salah satu bentuk
tugas etika profesi mengenai inventory control dan perencanaan bahan baku yang
dipakai dalam sebuah perusahaan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam ulasan
yang saya susun ini. Saya sangat berterimakasih kepada penulis yang mengangkat
judul tersebut. Sekian ulasan dari saya mengenai standar teknik dari perusahaan.
Terimakasih.
Jumat, 22 Mei 2015
Selasa, 21 April 2015
Tugas 2
1.
Apa arti titel sarjana buat anda?
Ada beberapa poin yang secara khusus saya sebutkan sebagai arti
dari gelar sarjana yang nantinya saya dapatkan. Arti gelar sarjana bagi saya
adalah sebagai berikut ini:
a. Pengakuan yang didapatkan secara akademis.
Dari sisi, keilmuan, saya dinyatakan sukses ataupun lulus dalam meraih ilmu
Teknik nantinya sebagaimana yang seharusnya saya capai dimana itu diakui secara
akademis oleh Universitas. Dari sisi teknis, saya dianggap mempunyai fondasi
yang kuat untuk nantinya mendalami bidang Teknik di masyarakat. Entah ingin
melanjutkan ke jenjang selajutnya yaitu S2 di bidang yang sesuai dengan
kemampuan yang saya minat atau ingin berkecimpung di dunia kerja sesuai dengan
gelar Teknik yang didapatkan tadi.
b. Kedewasaan Mental. Empat tahun berada di
universitas, tentunya mengartikan bahwa umur kita bertambah sebanyak empat
tahun sejak terakhir lulus dari masa SMA dahulu. Tentu, dalam proses menjelang
ke empat tahun ini, saya banyak mendapatkan pelajaran yang bukan hanya akademis,
tetapi juga kehidupan yang akhirnya mendewasakan diri yang ada di dalam mental
saya. Sebut saja beberapa hal praktis, seperti: semangat juang yang tinggi,
bangkit dari kegagalan, mental untuk menjadi pemenang ataupun terbaik, dan lain
sebagainya.
c. Kedewasaan Rohani. Empat tahun berada di Universitas,
saya mengalami banyak sekali liku-liku yang ada pada kehidupan rohani saya.
Banyak jatuh bangun dan pertobatan pun terjadi. Di sini, saya juga sempat
mengambil komitmen untuk sungguh-sungguh berubah menjadi pribadi yang lebih
baik dari sebelumnya. Menjalankan kehidupan yang dilandaskan atas dasar Islam
yang memang masih jauh dan saya menyadiri memang di umur masa muda ini, semoga
kedewasaaan akan rohani nantinya menjadi lebih baik lagi.
d. Pengalaman-pengalaman Lain. Pengalaman lain
yang dimaksud disini tidak dapat disebutkan satu per satu, karena pengalaman
ini mencakup banyak hal, seperti pengalaman organisasi baik di lingkungan
kampus maupun di lingkungan rumah, sosialisasi terhadap teman sekitar, dan lain
sebagainya.
Jadi, gelar Sarjana Teknik yang sebentar lagi didapatkan
bagi saya bukan hanya soal pengakuan akademis, tetapi sebagai persiapan untuk
menghadapi dunia nyata nantinya. Para sarjana di didik untuk siap terjun ke
masyarakat dengan kemampuan belajar
secara mandiri yang baik. Hal ini tentunya hal yang paling penting dan
juga modal untuk terjun di masyarakat nantinya.
2.
Apa arti kejujuran buat hidup anda?
Menurut saya kejujuran adalah melakukan tindakan sesuai dengan hati
nurani dengan kebenaran yang ada pada hati nurani anda. Akan tetapi kejujuran sangat sulit untuk dilakukan. Karena
kejujuran membawa suatu konsekuensi pada diri kita. Konsekuensi harus
dilaksanakan apa pun situasi dan kondisinya. Jujur memang mudah untuk
dibicarakan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan sehingga kejujuran saat ini
sangat langka untuk ditemukan pada diri kita sendiri maupun dapat dilihat di
sekeliling kita baik dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa di jaman
sekarang ini. Meskipun banyak menganggap kejujuran ini sudah sulit untuk
ditemukan, masih banyak juga orang-orang yang sebenarnya jujur dan memang harus
diberikan apresiasi dalam hidupnya. Oleh karena itu kejujuran memang sudah
seharusnya diajarkan kepada diri kita dari sejak lahir dimana itu diperkuat
lagi dengan pembelajaran agama agar kita merasa takut untuk melakukan suatu hal
dan bisa melilih apakah hal yang akan kita lakukan itu baik atau buruk buat
kita nanti ke depannya. Mulai dari sekarang mulailah memang berusaha jujur pada
diri kita sendiri, jujur kepada orang lain, masyarakat sekitar, dan lain
sebagainya agar hidup kita menjadi tenang dan nyaman. Semoga suatu saat negara
Indonesia akan dipenuhi oleh orang jujur adan negara tercinta Indonesia menjadi
negara maju.
Minggu, 15 Maret 2015
Etika Profesi
TUGAS
ETIKA PROFESI
Disusun Oleh:
Nama
:
Wahyu Eko Santoso
NPM : 37411321
Kelas : 4ID04
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2015
1. Apa
sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
2. Tuliskan
karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari
(beri 5 contoh dan analisa) ?
3. Tuliskan aktivitas
tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa) ?
Jawaban
1. Jurusan
Teknik Industri bertujuan membentuk sarjana berkemampuan tinggi dalam
perencanaan, penyusunan fisik, perbaikan, dan pengoperasian sistem-sistem
integral yang teridri dari manusia, peralatan, bahan-bahan, uang informasi dan
energi. Bidang keahlian Teknik Industri terdiri dari Teknik Industri dan
Manajemen Industri. Kedua keahlian tersebut sama-sama memerlukan dasar yang
kuat dalam prinsip dan metoda kerekayasaan maupun sistem integral dan didasari
pula dengan pengetahuan dan keterampilan dari fisika, matematika dan ilmu
sosial. Bidang keahlian teknik industri lebih dititikberatkan pada aspek
peralatan dan informasi, dengan memeperhatikan aspek manusai, material dan
energi (perancangan produktivitas, efisiensi dari sistem integral) dan
sedangkan bidang keahlian manajemen industri lebih kepada bertitik beratkan
pada aspek manusia dan informasi, dengan memeperhatikan material, peralatan dan
energi (manajemen, operasi dan dinamika dari sistem integral).
Contoh Lapangan Pekerjaan:- Industri jasa: Konsultan, Perbankan negri maupun swasta, Telekomunikasi, Perdagangan,Teknologi dan sistem informasi, dan lain sebagainya.
- Industri Manufaktur: Industri logam, kimia, otomotif, garment, tekstil, furniture, dan lain sebagainya.
2. Dengki - Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut.
Iri Hati - Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rezeki dan nikmat yang diperolehi oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya.
Buruk Sangka – Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
Sombong - Kesombongan yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain.
Fitnah - Fitnah adalah sesuatu yang menjelek-jelekan, menodai, menipu atau membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan.
Khianat - Khianat adalah sikap tidak bertanggung jawab atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya.
Hasut - Hasut adalah sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar marah orang tersebut meluap dengan tujuan dapat memecahbelahkan persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antara sesama.
3. Tidak disiplin
Salah satu tanda umum dari sikap yang tidak profesional. Ini adalah termasuk menghabiskan berjam-jam berbicara di ponsel atau bergosip tentang orang lain di tempat kerja.
Tidak disipin dengan peraturan
Orang yang menyalahi aturan kerja dikatakan tidak beretika karena dia tidak menaati peraturan yang telah disepakati sebelumnya.
Subyektif
Orang yang bersikap subyektif dalam sebuah lingkungan profesional dianggap tidak beretika, karena seharusnya yang diterapkan dalam sebuah lingkungan profesional adalah sikap obyektif.
Mengganggu pekerjaan lain
Terlibat dalam fitnah tentang orang lain, melukai pekerjaan orang lain, dan lain sebagainya.
Terlalu banyak bicara diluar konteks pekerjaan
Membahas terlalu banyak tentang kehidupan pribadi dengan rekan-rekan selama jam kerja juga tidak diharapkan dari karyawan. Hal ini juga dapat menjelaskan penyebaran negatif dalam lingkungan kerja.
Langganan:
Postingan (Atom)